Belajarlah dari bunga liar, diantara semak belukar yang tak punya alasan untuk tersenyum namun mampu membuat kita kagum dengan keindahannya.
Kita tak pernah kalah karena mencintai seseorang, tapi kita selalu kalah karena tidak berterus terang bahwa kita memang mencintainya.
Mencintai itu ibarat menggenggam sebuah pisau di tangan, ia akan membuatmu terluka ketika engkau menggenggamnya terlalu erat.
Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang.
Bukan karena orang itu berhenti mencintaimu atau karena tidak memperdulikanmu lagi. Melainkan saat kamu menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kamu melepaskannya.
Tetapi apabila kamu benar-benar tulus mencintai seseorang, jangan dengan mudah melepaskannya. “Fight for your dream!!” jangan seperti prinsip “Easy come.. easy go..”
Cintai seseorang tanpa melihat, tanpa mendengar. Cintailah ia dengan setulus hati dan seutuh rasa. Sebab bila mencintai dengan pandangan disaat ia buyar bisa saja cinta itu pupus. Bila mencintai dengan pendengaran, disaat tak terdengar bisa saja cinta itu hilang.
Jangan cintai seseorang sedalam lautan, karena lautan bisa surut.
Jangan cinta seseorang sebesar dunia, karena dunia bisa hancur.
Cukup cintai seseorang seujung KUKU, walau kecil dan selalu dipotong, KUKU akan selalu tumbuh, begitupun cinta seharusnya.
Cinta ibarat kupu-kupu semakin dikejar semakin menghindar, tapi jika kamu biarkan terbang maka ia akan menghampirimu.
Jangan mencintai seseorang seperti bunga, karena bunga ati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, karena sungai mengalir selamanya.
Seseorang yang mencintai kamu, mungkin tidak bisa mengingat kejadian / kesempatan istimewa seperti perayaan hari ulang tahunnya, tapi ia tahu bahwa setiap detik yang ia lalui ialah mencintai kamu, tidak peduli hari apakah hari ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar