Sabtu, 31 Desember 2011

..Hukum Islam dalam menyambut / merayakan Tahun Baru Masehi..

Hukum Islam dalam menyambut / merayakan Tahun Baru Masehi

Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, Rabb yang maha pengasih lagi maha penyayang. Shalawat dan salam untuk Nabi terakhir yang membawa peringatan bagi seluruh umat manusia, Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam, Semoga shalawat dan salam juga terlimpahkan kepada keluarga dan para sahabatnya, serta orang-orang yang tetap berpegang teguh dengan petunjuk Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wasallam sampai hari kiamat.



Wahai saudaraku yang mencintai sunnah, tak terasa kita saat ini berada dipenghujung perhitungan tahun masehi. Sungguh ada hal-hal yang patut kita waspadai dan cermati. Karna disana, dipenghujung tahun masehi biasanya ada perayaan-perayaan yang merupakan salah satu ibadahnya kaum nasrani. Kaum yang menyimpang dari ketentuan Allah Azza wa Jalla.



Untuk itu, sebagai bentuk kehati-hatian dan menaati Sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, agar aqidah kita sebagai seorang muslim tetap terjaga, dan tidak terjebak kedalam budaya jahiliyah dan budaya kaum kufar. Maka pada postingan kali ini, kami akan membawakan fatwa-fatwa dari Ulama-ulama terkemuka dunia yang berdomisili di Saudi Arabia, yang tergabung dalam Al-Lajnah ad Daimah lil Buhuts al ‘Ilmiyyah wa al ifta. Yang diketuai oleh Syaikh 'Abdul-'Aziz bin 'Abdullaah bin Muhammad aalus-Syaikh, dengan Wakil Ketua Syaikh 'Abdullaah Ibnu 'Abdur-Rahmaan al-Ghudayyaan, dan Anggotanya Syaikh Saalih bin Fauzaan al-Fauzaan serta Syaikh Bakar bin 'Abdullaah Abu Zaid. Dimana keilmuan mereka ini tak diragukan lagi, mereka terkenal akan ke ke-Istiqomahannya dalam menegakkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabawiyah didalam kehidupan mereka. Dan kami sampaikan bahwa postingan ini juga banyak mengambil manfaat dan mengutip, dari pengantar fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh para ulama tersebut. Semoga Allah menjaga mereka dan merahmati apa yang mereka usahakan.



Sungguh saudaraku se-Iman se-aqidah, nikmat yang ter-besar yang diberikan Allah Azza wa Jalla kepada kita, para hamba-Nya, adalah nikmat Islam, dan nikmat hidayah kepada jalan-Nya yang lurus. Dimana Allah Ta’ala mewajibkan kepada para hamba-Nya yang beriman, agar memohon hidayah-Nya di dalam setiap shalat-shalat yang didirikan, dan kita selaku hamba-Nya memohon kepada-Allah Azza wa jalla, agar mendapatkan hidayah ke jalan yang lurus dan istiqomah di atasnya. Dan dalam hal ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan karakteristik jalan tersebut, yakni jalan orang-orang yang Allah beri nikmat, jalannya para Nabi, jalannya para shiddiqin, jalannya para syuhada dan jalannya orang-orang lurus, dan bukan jalan orang-orang yang menyimpang darinya, yakni Yahudi, Nashrani dan seluruh orang-orang kafir dan musyrikin.



Tentunya, jika nikmat-nikmat terbesar tersebut sudah diketahui dan disadari oleh setiap jiwa-jiwa kaum muslimin, maka wajib bagi seorang Muslim untuk mengenal kadar nikmat tersebut, yang dengan nikmat tersebutlah, mestinya kita bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla melalui lisan, amalan dan keyakinan kita. Selain itu tentunya kita juga hendaknya menjaga nikmat tersebut, dan memeliharanya, serta melakukan sebab-sebab yang dapat menghindarkan hilangnya nikmat tersebut dari diri kita. Dan beruntunglah, serta bersyukurlah, orang-orang yang telah diberikan pandangan yang mendalam yakni bashirah terhadap Dienullah, Bashirah terhadap Agama allah yang haq dan lurus ini dalam menjalani kehidupan, (semoga kita termasuk di dalamnya ! ).



Wahai saudaraku yang membenci bid’ah, kita ketahui dan rasakan bersama, saat ini telah terjadi pen-campur-adukan antara al-haq dan al-batil atas kebanyakan orang. Maka bagi orang-orang yang diberikan Bashirah, ia akan melihat dengan jelas segala upaya yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam, untuk menghilangkan kebenarannya, dan memadamkan cahayanya, untuk menjauhkan kaum muslimin dari agamanya serta menghilangkan jalan yang memungkinkan untuk kembali pada Dienul Islam yang haq. Selain itu ikhwa fillah, marak sekarang ini propaganda, dalam upaya memperburuk citra Islam, dengan melakukan kebohongan-kebohongan atasnya, guna menghalangi seluruh manusia dari jalan Allah dan dari beriman kepada wahyu yang diturunkan atas Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Untuk itu mari kita perhatikan firman Allah Azza wa Jalla di dalam Surah Al-Baqoroh ayat 109 :

وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ



لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا



حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ



مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ

Yang artinya : “Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran.”



Selanjutnya didalam Al-Qur’an Surah Ali ‘Imron ayat 69, Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman :



وَدَّتْ طَائِفَةٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يُضِلُّونَكُمْ



وَمَا يُضِلُّونَ إِلاَّ أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ



Artinya : “Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya.”



Selain itu, diayat yang lain, yakni ayat ke-149, namun masih dalam Surah yang sama, yakni Surah Ali Imron, Allah azza wa Jalla berfirman :



يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا



إِنْ تُطِيعُوا الَّذِينَ كَفَرُوا



يَرُدُّوكُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ



فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ



Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menta`ati orang-orang yang kafir tu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi.

Jadi telah nyata dan jelas, bahwa orang-orang kafir dalam hal ini khusunya para ahli kitab, akan menghalang-halangi kita dari jalan Allah.



Namun kita janganlah bersedih atau berputus asa, karna meskipun demikian, Allah Ta'ala telah berjanji untuk menjaga Dien-Nya dan kitab-Nya, dari kejahilan dan peng-rusakan orang-orang kafir. Dimana Allah berfirman di dalam Surah Al-Hijr ayat 9 :

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ



Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.



Dan tentunya, segala puji bagi Allah.



Dimana, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada kita, bahwa akan selalu muncul suatu golongan dari umatnya yang berjalan di atas al-haq, tidak membahayakan mereka orang yang menghinakan mereka, ataupun menentang mereka, hingga datangnya hari Akhir.



Sekalai lagi wahai saudaraku. Segala puji bagi Allah, dan kita memohon kepada-Nya, Yang Maha Dekat dan Mengabulkan Do’a, agar menjadikan kita dan saudara-saudara kita kaum Muslimin, termasuk dari golongan tersebut, yakni Thaifah Al-Mansyurah. Atau yang juga biasa disebut Al-Firqotun an-Najiyah.



Untuk itu, selalu lah dalam ketaqwaan kepada Allah, perbanyaklah bermajelis ilmu yang didalam nya diajarkan Al-Qur’an dan as-Sunnah, dan ber-amallah sesuai dengan kemampuan kita serta bersabarlah. Sungguh apabila kita menetapi jalannya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat Ridwanallahu ‘alaihim jamian, kita akan terselamatkan di dunia dan akhirat. Insya Allah !



Karna Rasulullah telah mengabarkan bahwa yang namanya jama’ah itu yakni Ma ana alaihi wa ashabi “Yang Aku dan para Sahabatku berada diatasnya”. Jadi jangan ragu untuk mengamalkan Sunnah-sunnah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa sallam di dalam kehidupan kita. Memang kita akan terasa asing ketika mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah, namun memang begitulah yang digariskan. Bahwa Islam itu awalnya asing, kemudian akan kembali asing. Dimana umatnya akan merasa asing ketika ada orang yang mengamalkan sunnah. Selain itu juga ada sebagian yang berpendapat, bahwa mengamalkan sunnah sekarang ini, ibaratkan menggenggam bara api... namun tidaklah mengapa wahai saudaraku, karna barangsiapa yang menegakkan sunnah, ia akan mendapatkan kemenangan yang besar. Dan tentunya apabila kita berpegang dan menjalankan apa yang Rasulullah sampaikan, kita tidak akan dapat disesatkan oleh para ahli kitab dan kaum kufar lainnya. Karna kita telah mengetahui makar-makar serta propaganda-propaganda mereka, melalui hadits-hadits Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa sallam, serta atsar-atsar para sahabat Ridwanallahu ‘Alaihim Jamian. Semoga Allah Azza wa Jalla selalu melimpahkan kepada kita Hidayah, dan memberikan kepada kita Ilmu yang bermanfaat, serta memberikan kita kemudahan dan kekuatan untuk mengamalkan Sunnah. Laa hau laa wa laa quata illa billah... tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah



Dan sebagaimana yang ana sampaikan diawal, bahwa pada postingan kali ini akan berisikan fatwa-fatwa Ulama yang tergabung dalam Al-Lajnah ad Daimah lil Buhuts al ‘Ilmiyyah wa al ifta. Yakni Komite Permanen untuk Penelitian Islam dan Fatwa, yang diketuai oleh Syaikh 'Abdul-'Aziz bin 'Abdullaah bin Muhammad aalus-Syaikh, dengan Wakil Ketua Syaikh 'Abdullaah Ibnu 'Abdur-Rahmaan al-Ghudayyaan, yang beranggotakan Syaikh Saalih bin Fauzaan al-Fauzaan serta syaikh Bakar bin 'Abdullaah Abu Zaid. Dimana Komite Permanen untuk Penelitian Islam dan Fatwa ini, setelah mendengar dan melihat adanya penyambutan yang begitu meriah, dan perhatian yang serius dari orang-orang Yahudi dan Nashrani, serta orang-orang yang menisbatkan diri kepada Islam, serta yang terpengaruh oleh mereka, berkenaan dengan berakhirnya tahun Masehi dan datangnya tahun baru Masehi, menurut kalender Eropa atau Masehi, maka tidak bisa tidak, Lajnah Daimah Lil Buhuts Ilmiah wal Ifta merasa perlu dan berkewajiban memberikan nasehat, dan penjelasan kepada seluruh kaum Muslimin tentang makna momentum ini, serta hukum syariat Islam yang murni ini atasnya, sehingga kaum Muslimin memahami dengan baik Agama mereka, dan berhati-hati atas penyimpangan, dan kesesatan yang dimurkai Allah .



Berikut petikan fatwa tersebut, dimana Dikatakan didalam fatwa pertama :



Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nashrani menyertakan atas millennium ini berbagai kejelekan, penderitaan, harapan-harapan, dengan begitu yakin akan terealisasinya hal itu atau paling tidak kearahnya, karena menurut anggapan mereka hal ini telah melalui riset dan penelitian. Demikian pula, mereka mengkaitkan sebagian permasalahan doktrin mereka dengan momentum ini dengan anggapan bahwa hal itu berasal dari ajaran kitab-kitab mereka yang sudah dirubah. Maka, wajib bagi seorang Muslim untuk tidak tertarik kepada hal itu dan tergoda olehnya bahkan seharusnya muslimin merasa cukup dengan Kitab - Rabbnya Ta'ala - dan Sunnah NabiNya (Shallallahu 'alaihi wasallam) dan tidak memerlukan lagi selain keduanya. Sedangkan teori-teori dan spekulasi-spekulasi dan pernyataan atau opini yang bertentangan dengan keduanya tidak lebih hanya kepalsuan belaka.



Adapun fatwa yang kedua :



Momentum ini (yakni perayaan tahun baru Masehi) dan semisalnya, tidak lepas dari pen-campur-adukan antara al-haq dan al-bathil, propaganda kepada kekufuran, kesesatan, tidak bermoral dan kemurtadan yang merupakan manifestasi dari kesesatan menurut syari'at Islam. Diantaranya propaganda kepada penyatuan agama-agama atau pluralisme, penyetaraan Islam dengan aliran-aliran dan sekte-sekte sesat lainnya, penyucian terhadap salib dan penampakan simbol-simbol kekufuran, yang dilakukan oleh orang-orang Nashrani dan Yahudi, serta perbuatan-perbuatan dan ucapan-ucapan semisalnya yang mengandung beberapa hal ; bisa jadi pernyataan bahwa syari'at Nashrani dan Yahudi yang sudah diganti dan dihapus tersebut, dapat menyampaikan kepada Allah juga. Bisa jadi, adanya anggapan baik terhadap sebagian dari ajaran kedua agama tersebut yang bertentangan dengan Dien al-Islam. Semuanya dalam rangka penambahan atas fakta, yang merupakan bentuk kekufuran kepada Allah dan Rasul-Nya, kepada Islam dan konsensus atau ijma' umat ini. Apalagi hal itu adalah sebagai salah satu bentuk penjauhan Muslimin dari ajaran-ajaran agama mereka.



Adapun fatwa yang ketiga Berbunyi :



Banyak sekali dalil-dalil dari al Kitab dan as-Sunnah, serta atsar-atsar yang shahih (dari Sahabat dan lainnya), yang melarang untuk menyerupai orang-orang kafir, di dalam hal yang menjadi ciri dan kekhususan mereka. Diantara hal itu adalah menyerupai mereka dalam festival hari-hari besar dan pesta-pesta mereka. Hari besar maknanya (secara terminologis) adalah sebutan bagi sesuatu, termasuk didalamnya setiap hari yang datang kembali dan berulang, yang dirayakan oleh orang-orang kafir. Atau sebutan bagi tempat orang-orang kafir dalam menyelenggarakan perkumpulan keagamaan.

Jadi, setiap perbuatan yang mereka ada-adakan di berbagai tempat, atau waktu-waktu keagamaan mereka, maka itu termasuk hari besar atau 'Ied mereka. Karenanya, larangannya bukan hanya atas hari-hari besar yang khusus buat mereka saja, akan tetapi setiap waktu dan tempat, yang mereka rayakan atau agungkan, yang sesungguhnya tidak ada landasannya di dalam Dienul Islam. Demikian pula termasuk larangan, perbuatan-perbuatan yang mereka ada-adakan di dalamnya, juga termasuk ke dalam hal itu. Ditambah lagi dengan hari-hari sebelum dan sesudahnya, yang nilai religiusnya bagi mereka sama saja, sebagaimana yang disinggung oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam Iqtida as-Siraat al-Mustaqim.

Diantara ayat yang menyebutkan secara khusus larangan menyerupai hari-hari besar mereka adalah firman-Nya di Surah Al-Furqoon ayat 72 :

وَالَّذِينَ لاَ يَشْهَدُونَ الزُّورَ

Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu...

Ayat ini berkaitan dengan salah satu sifat para hamba Allah yang beriman. Sekelompok Salaf seperti Ibnu Sirin, Mujahid dan Rabi' Ibnu Anas, menafsirkan bahwa kata "Az-Zuura" (di dalam ayat tersebut) diartikan sebagai hari-hari besar orang kafir.



(kemudian) Dalam hadits yang shahih, yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu, dia berkata, saat Rasulullah (Shallallahu 'alaihi wa sallam) datang ke Madinah, mereka memiliki dua hari besar atau 'Ied untuk bermain-main. Lalu beliau bertanya, "Dua hari untuk apa ini ?". Mereka menjawab, "Dua hari di mana kami sering bermain-main di masa Jahiliyyah". Lantas beliau bersabda (yang artinya) : “Sesungguhnya Allah telah menggantikan bagi kalian untuk keduanya dua hari yang lebih baik dari keduanya : Iedul Adha dan Iedul Fithri" hadits ini derajatnya shohiih, Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam as-Sunanul-Kubra dan dalam Kanzul-'Amal.



Selain itu Umar Ibn al Khaththab Radhiyallahu 'anhu berkata, "Janganlah kalian mengunjungi kaum musyrikin di gereja-gereja (rumah-rumah ibadah) mereka pada hari besar mereka, karena sesungguhnya kemurkaan Allah akan turun atas mereka" Umar Ibn Al Khaththab Radiyallahu ‘anhu berkata lagi, "Hindarilah musuh-musuh Allah pada momentum hari-hari besar mereka". Hadits ini Sahih, diriwayatkan oleh Ibn Abi Syaibah dalam Musannaf, dan telah disahihkan oleh Ibn Taymiyyah in al-Iqtidaa. Wallahu a’lam bish-shawab.



Nah saudaraku, demikianlah beberapa fatwa dari Komite Permanen untuk Penelitian Islam dan Fatwa, atau yang dikenal dengan Al-Lajnah ad Daimah lil Buhuts al ‘Ilmiyyah wa al ifta mengenai hukum merayakan atau menghadiri perayaan Tahun baru Masehi atau sejenisnya. Dan insya Allah fatwa-fatwa mengenai hal tersebut akan kami lanjutkan pada postingan berikutnya, Semoga bermanfaat.

Semoga kita bisa mengambil hikmah dalam setiap kejadian.

Dan bilamana ada kata maupun penulisan yang salah mohon di benarkan
Salah dan Hilaf andai ada kata yang kurang berkenan mohon ma'afkan
Kami Hanya Insaniah fakir Hamba Allah yang tiada daya dan Upaya

Dipersilahkan bagi yang ingin share or copas jikalau bermanfa'at,


Semoga bermanfaat...
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

Di Persilahkan bagi yang mau tag,tag sendiri.
semoga bermanfa'at..Insya Allah
Salam Ukhuwah fillah

Prinsip ABC

A mbil yang baik

B uang yang buruk

C iptakan yang baru

ღღ ANA UHIBUKKA LADZI AHBABTANI LAHUUღღ

(¯`v´¯)♥SALAM SANTUN UKHUWAH♥.(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`) ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'`v´'`)`·.¸.·`

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir


By_Abdullah Zahid Mubarok Al-Miski III
http://www.facebook.com/profile.php?id=100002971007615

Selasa, 27 Desember 2011

..Layak gag sich kita dikatakann muslim..


“Layak gag sih kita di katakan muslim, la islam itu sendiri ajja kita gag kenal.”

Iya kata-kata di atas itu menggelitik hati nitha saat membaca sms dari seseorang. Dan segera nitha menghidupkan laptop serta mengungkapkannya segala yang singgah di hati nitha..hehe

Sahabat geli juga donk kalau membaca sms seperti di atas.

Memang benar apa kata sahabat nitha yang mengirim sms ke nitha seperti itu, sebenernya layak gag sich seseorang di sebut muslim tetapi islam sendiri itu gag taw..??(sahabat jawab sendiri ajja iaa,,semoga kita semua bukan termasuk golongan itu..aamiin)

Semakin menguatkan tentang “islam ktp” itu memang ada.hehe..

Sangat menyedihkan iaa sahabat. Islam hanya di jadikan agama tuk mengisi kolom biodata saja, tetapi tidak melaksanakan apa yang islam ajarkan dan perintahahkan. Bahkan sebenarnya “mereka” tidak tahu islam itu apa..astagfirullah..

Padahal sesungguhnya islam itu sangat indah dan semuanya ada di islam.

Misalnya ajja nitha mengambil contoh tentang pakaian takwa, yang jelas sahabat sudah tau semua dunk kalau di islam di wajibkan mengenakan jilbab serta khimar.

Sahabat tahu kan jilbab itu apa..??

Jilbab itu sebenernya baju terusan tanpa lekuk tubuh yang mungkin lebih familiar kita sebut dengan gamis, sedangkan khimar itu kerudung..:)
Tapi kenyataannya walau telah jelas-jelas diungkap di al-quran masih banyak saja para akhwat yang tidak mengenakannya.

Malah banyak nich yang ditanya, “ukhti, anti cantik Loch kalau 
mengenakan jilbab seperti itu, tapi kenapa gag dikenakan sehari-hari ukh..??”

Sahabat tahu jawabannya apa, kebanyakan mereka menjawab, “saya belum siap mengenakan jilbab, jadi saya menjilbabi hati saya terlebih dahulu, jika nanti sudah siap, saya pasti mengenakannya kok.”

Astagfirullah, semoga hidayah menghampiri mereka semuanya.aamiin..

Sesombong itu kah kita terhadap perintah Allah. Padahal di antara kita tidak tahu kapan ajal menjemput kita, sedang apa yang sudah kita punya untuk bekal hidup kita di akhirat nanti..??sudah cukupkah sahabat..??

Sesungguhnya semuanya telah ditetapkan oleh islam, tidak lain untuk menjaga izzah (kehormatan) wanita dan menjaga sifat iffah (ketinggian) kaum muslimin. Indah kan sahabat sebenarnya islam itu. Semuanya udda di atur. Cuma kembali ke kitanya ajja mau ato gag di atur..iya kan..hehe

Sebenarnya masih banyak contoh lainnya sahabat, tapi kapan-kapan lagi iya nitha bahasnya, soalnya nitha capeg banget, tapi kangen dengan sahabat semua jadi nitha sempetin berbagi sedikit dengan para sahabat..hehe

Makasih iya udda berkunjung dan membaca blog nitha. Semoga bermanfaat bagi kita semua dan mohon maap jika ada kesalahan dari kata-kata maupun isi dari coretan nitha, karena sesungguhnya segala yang baik-baik datangnya dari Allah dan yang buruk-buruk datangnya dari diri nitha.:)

Sampai jumpa iaa sahabat..:)

Jumat, 16 Desember 2011

..Ekspedisi Kutai Lama..

assalamu'alaikum wr wb sahabat..
Haaii sahabat-sahabat nitha yang nitha sayangi coz Allah..:)
Ehm lumayan lama iya nitha gag coret-coret blog nitha ini. Maap iya, soalnya nitha lagi banyak banget tugas kuliahnya nich (ada yang mau bantu nitha ngerjain tugas gag iya..hehe).
Eh tapi karena salah satu tugas kuliah nitha ini, nitha mau berbagi pengalaman sama kalian nich.hehe..
Sahabat tau gag tugas kuliah nitha itu apa..??
Hehe,,gag tau iya..:)
Nitha dapat tugas buat makalah untuk mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Matematika (SBMM). Trus di dalam makalah tersebut harus di lampirkan foto yang sedang praktek mengajar di sekolah.
Nitha kan jadi bingung mau praktek mengajar dimana, setelah berjalannya waktu (emang waktu bisa jalan..??) jadi nitha sama temen nitha memutuskan untuk mengajar di Kutai Lama dengan alasan karena ibu temen nitha itu mengajar di situ, jadi gampang minta ijinnya..hehe..
Hehe, sebagai orang baru di kota ini (perasaan udda 2tahun lebih masih baru ajja..hehe), nitha merasa senang banget, soalnya nitha jadi bisa tau Kutai Lama, Anggana, Sangata, trus bisa tau muara Mahakam..hehe..



saat memasuki wilayah kutai lama di sambut oleh gapura di atas..:)

Tapi sahabat, waktu di perjalanan menuju SMP N 2 Kutai Lama, nitha cuma bisa menggelengkan kepala dan mengelus dada. Pasti sahabat bertanya-tanya, ”Loch kenapa..?”.
Karena di kanan kiri jalan yang tadinya banyak pohon-pohon rindang, sekarang di sulap menjadi hutan gundul. Trus betapa kayanya negeri kita, tetapi rakyat miskin masih sangat banyak.
Kerusakan alam yang menyambut nitha memasuki Kutai Lama. Ada yang rusak karena di gali untuk tambang minyak dan batu bara, ada yang di bakar lahannya, dan lebih mirisnya lagi walau daerah Kutai Lama termasuk kaya akan hasil tambang, tetapi kemakmuran rakyat di Kutai Lama kurang terjamin bahkan tidak sedikit yang rumahnya kurang layak untuk di huni.
Lalu kemanakah hasil tambang tersebut..?? ehm nitha juga gag tau sahabat..
Bisa sahabat lihat di foto-foto di bawah ini:


lahan di pinggir-pinggir jalan yang tandus


pembakaran lahan..:(


lahan bekas penggalian yang tak di urus lagi..:(


pengeksplotasian alam oleh manusia..:(


habis manis sepah di buang..


Ehm,,tapi selain itu nitha juga ada pengalaman lainnya sahabat..hehe
Pengalaman itu salah satunya yaitu punya pengalaman mengajar di dalam kelas yang utuh..hehe..
Tahu gag sahabat, pertamanya nitha grogi banget, selain menghadapi anak-anak satu kelas, di situ juga ada ibunya temen nitha..hehe..
Tapi setelah bisa membuka hangatnnya suasana kelas, nitha sama temen nitha malah sampai lupa waktu. Yang rencana kita hanya ingin mengajar 1 jam pelajaran, ternyata kita “kebablasan” sampai 2 jam pelajaran..hehe..
Di situ nitha bisa merasakan perasaan guru-guru nitha dulu waktu nitha masih menjadi siswa. Bisa merasakan menghadapi anak yang nakal, anak yang rajin dan anak yang penurut.(makanya waktu jadi murid jangan bandel *nitha gag bandel kok*)hehe..


pose di depan kelas..:p

 pose with anak paling bandel di kelas..hehe

Lucunya lagi, di sepanjang perjalanan nitha tu heboh banget *kata temen nitha*..
Sahabat pasti bertanya-tanya lagi, heboh kenapa sich..??

Soalnya nitha lewat sungai, tapi bukan sungai Mahakam. Trus ada kapal yang lewat waktu nitha di atas jembatannya..hehe (maklum lah dulu kan pas di jawa jarang liat kapal, apalagi kapal lewat sungai)..hehe..


di sana nitha juga bisa lihat rumah tua peninggalan belanda, tapi temen nitha gag mau di ajak foto di rumah itu, padahal nitha pengen foto di stu..:(
katanya takut nanti ada noni-noni belanda ikut foto di belakang kita,.hehe


rumah tua belanda (kaya rumah biasa aja iya.hehe)

Waktu di perjalanan pulang ke Samarinda, nitha lewat jalan yang beda dari waktu berangkat, yaitu menyusuri tepian muara Mahakam. Di situ nitha bisa lihat rumah-rumah panggung di atas muara Mahakam, nitha bisa lihat kapal-kapal ponton banyak banget berjejer, tapi nitha gag lihat buaya di situ..hehe..(nitha gag ambil foto di muara mahakam..hehe)

Pokoknya seru banget dech sahabat,,hehe..
Walau perjalanan sangat jauh dan sangat melelahkan, semua itu terbayarkan dengan pengalaman yang sangat mengesankan itu..hehe..

Kayaknya, nitha berbagi pengalamannya cukup sampai disini dulu iya sahabat, soalnya nitha mulai capeg nich dan mau istirahat dulu..hehe..
Sampai jumpa sahabat-sahabat nitha yang nitha sayangi coz Allah..:)


Minggu, 04 Desember 2011

..Filosofi Wudhu..

Assalamu’alaikum sahabat..

Alhamdullillah kita bisa berjumpa kembali di coretan nitha yang selanjutnya ini ya..hehe.. terima kasih ya Allah telah di beri kesempatan ini..:)

Ehm langsung saja yuk,,

Sahabat muslim dan muslimah yang nitha sayangi karena Allah SWT pasti sudah akrab dengan yang namanya “wudhu” kan, ya betul biasanya sebelum kita melaksanakan sholat, kita berwudhu dulu..:)
Karena jika melakukan sholat tetapi tidak berwudhu dulu maka sholatnya itu tidak diterima.
            “tidak diterima shalat seseorang jika berhadas sampai dia berwudhu,”(HR Bukhari)

Dan nitha juga yakin sahabat-sahabat nitha ini sudah mengerti rukun dan sunnah wudhu..:)

Sahabat tahu tidak filosofi wudhu..??yuk kita kupas sama-sama *tapi bukan ngupas mangga iya*..:)

Sahabat, ketika kita basuh wajah kita dengan air wudhu yang suci, maka kita harus memaknai itu dalam tindakan kita yang lalu, bahwa selama ini wajah kita memandang yang tidak hak, yang tidak seharusnya kita pandang, missal gambar yang seronok yang mengundang birahi, tulisan yang membangkitkan syahwat, dan contoh-contoh lainnya.

Rasulullah mengingatkan dalam hadisnya, “nadzratul ula laka wa nadzaratutstsani ‘alaika” (hadis).
Artinya, “pandangan pertama adalah untukmu dan pandangan berikutnya adalah laknat bagimu/musibah bagimu.”

Hadis ini memberi pelajaran penting untuk kita dalam menyikapi pandangan yang tidak hak bagi kita. Bahwa kalau kita turuti kehendak nafsu kita, memandang lawan jenis kita, maka kita akan semakin diperbudak nafsu dan tak akan pernah berakhir kecuali kalau kita paksa untuk berhenti.

“nafsu ibarat anak bayi yang menyusu pada ibunya. Seorang anak tidak akan berhenti dari menyusu bahkan sampai usia balita sekalipun. Kecuali ibunya memaksanya untuk menyapih maksimal pada usia 2 tahun.”

Sahabat, ketika kita basuh kedua tanganmu sampai siku, maka pahami itu dalam kehidupanmu ketika mungkin kita pernah, bahkan sering menzalimi orang dengan tangan kita. Kezaliman itu bisa terjadi dengan tindakan kita menampar orang lain, menandatangani keputusan/kontrak yang tidak legal dan tidak seharusnya kita tandatangani, kalau kita seorang hakim, mungkin kita pernah mengetuk palu untuk keputusan yang tidak adil sehingga merugikan orang lain dan sebagainya.

Maka sadari itu semua dengan penuh kesungguhan mengharapkan ampunan Allah karena tindakan salah kita. Semoga dengannya akan gugur kesalahan kia bersamaan dengan jatuhnya air ke bawah.

Sahabat, ketika kita mengusap kepala, maka pahami pula itu semua dalam tindakan kita pada saat kita mungkin pernah dan sering berpikir yang negative, berpikir yang kotor dan jorok sehingga tak jarang energy berpikir kita habis dikuasai dan dijajah oleh kehendak nafsu kita. Mungkin pula kita pernah membuat maker dan strategi jahat untuk menjatuhkan saudara dan lawan bisnis kita. Sehingga  kita berpikir untuk menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginan kita. Sadari itu semua. Mintalah kepada Allah agar kesalahan itu terhapus dan gugur bersamaan dengan jatuhnya air wudhu yang kita usapkan pada kepala kita.

Termasuk juga pendengaran kita. Mungkin kita pernah, bahkan sering mendengar ayat-ayat setan, nyanyian dan senandung yang membangkitkan syahwat, gemar mencari kesalahan orang lain, hobi mencuri berita, senang mendengarkan gossip orang lain dan sebagainya. Sungguh pendengaran kita akan dimintai tanggung jawab oleh pemberi nikmat itu.

Allah berfirman, “sesungguhnya segala pendengaran, penglihatan, dan hati semua akan dimintai pertanggungjawaban,”(QS Al-Kahfi [18]: 36).

Maka saatnya kita mohon ampun kepada Allah agar digugurkan segala kesalahan dan kekhilafan kita seiring dengan bergugurannya air wudhu.

Sahabat, ketika kita membasuh kedua kaki kita sampai mata kaki, maka pahami itu semua dalam tindakan keseharian kita ketika kita mungkin bahkan sering melangkahkan kaki untuk berbuat maksiat, menginjak harkat martabat serta kehormatan orang lain. Kalau kita penguasa, pejabat, atau yang memiliki otoritas dan power mungkin kita bersikap tidak adil terhadap bawahan kita yang menyebabkan orang yang ada dibawah kita rendah dan dihinakan serta dilecehkan.

Maka semoga air wudhu kita bisa menggugurkan kesalahan itu semua bersamaan dengan gugurnya air yang kita alirkan dan kita basuhkan pada kedua kaki kita.

Segalanya mungkin terjadi dalam hidup ini, kalau kita menyadari betapa manusia ini sesungguhnya makhluk yang lemah yang sering kali berbuat nista dan dosa. Tetapi semuanya sudah berlaku dalam agama bahwa siapa yang berbuat salah dan dosa maka langkah terbaik dan mesti dilakukan adalah dengan segera beristighfar dan melakukan amal soleh yang akan menghapus kesalahan yang telah terjadi.

Rasulullah bersabda, “bertakwalah kepada Allah di mana pun kau berada, dan ikutilah kejahatan itu dengan kebaikan maka akan terhapus dosamu. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak baik.” (Hadis).

Sahabat, yakinlah bahwa dengan wudhu kita, kita akan terlihat indah dan manis, senyum kita membawa rahmat dan perdamaian serta kesejukan, wajah kita akan bersinar terang mencerminkan ketawaduan dan kesalehan kita. Kita akan menjadi istimewa dan mulia di hadapan Allah. Dan semoga kita akan mewarisi surga Allah sebagaimana sahabat Bilal bin Rabah mewarisi surga dengan sabda Rasulullah yang mendengar bunyi sandal Bilal keika Rasulullah mi’raj ke langit menemui Allah dan menikmati sesaat harumnya surga yang abadi yang diperuntukkan bagi hamba-Nya yang bertakwa.

Nah sekarang kita semua sudah mengerti dan insyaaLlah sudah memahai filosofi wudhu..:)

Dan semoga bermanfaat bagi sahabat-sahabat nitha yang nitha sayangi karena Allah..
Ehm kita sudahi dulu ya kesempatan kali ini, nitha mau nyicil ngerjain tugas-tugas nitha nich..hehe..
Sampai jumpa di kesempatan selanjutnya iya..:)

Wassalamu’alaikum..:)

Sumber : The Inner Power of Muslimah

Jumat, 02 Desember 2011

..Hindari Cinta Buta..

Assalamu’alaikum sahabat-sahabat ku..:)

Masih ingatkan dengan buku yang sedang aku bedah (tapi bukan di operasi iya..hehe)..

Kalau ada yang lupa atau tidak tahu, dengan senang hati aku beritahukan lagi..hehe.. itu tuch buku yang berjudul The Inner Power of Muslimah karangan Ustad Restu..
Dan kali ini aku mau berbagi salah satu bahasan yang berada di dalam buku tersebut dengan sub bahasan “Hindari Cinta Buta”.. kayanya cocok tuch buat bacaan sahabat-sahabat semua..hehe..

Yuk kita simak langsung yuk..cekiprot..eh cekidot maksudnya..hehe

“Hindari Cinta Buta”

Saudariku,
Allah Maha Pemurah dan Maha Mulia. Dia telah memberikan kepada hamba-Nya melebihi harapan hamba-Nya. Allah mengetahui apa yang pantas dan apa yang tidak pantas dimiliki oleh hamba-Nya. Allah suka jika diminta dan akan kecewa jika tidak diminta.

Saudariku,
Ikut sertakan Allah di setiap desisan dan embusan napasmu. Melibatkan Allah dalam sendi kehidupanmu berarti kau telah mencintai Allah. Kau juga telah dengan tulus mengimani kehadiran dan wujud-Nya.

Saudariku,
Di antara cinta Allah kepada manusia ialah bahwa manusia diilhami oleh Allah perasaan cinta. Baik cita terhadap suami, calon suami, orangtua, ataupun anak. Ingatlah! Engkau hanya boleh mencintai mereka selama mereka rida mencintai Tuhanmu. Dan selama Tuhanmu rida, mereka layak dan wajib kamu cintai. Cinta buta, berarti cinta seradak-seruduk, yang mengabaikan rambu-rambu Allah, bahkan mengabaikan Allah itu sendiri.

Saudariku,
Ketika engkau mencintai seorang laki-laki, cintailah dia dalam kebenaran dan keimanan. Mencintai makhluk Allah haruslah dengan norma dan kepatuhann terhadap Tuhan Allah. Sehingga setiap langkah, gerak, serta tindakanmu bernilai ibadah dan manfaat serta menghadirkan kemuliaan dalam dirimu.

Saudariku,
Berdoalah kepada Allah dengan penuh cinta. Sungguh dia Maha Mendengar dan Maha Melihat segala permohonan hamba-Nya. Dia tidak pernah bosan dengan rengekan hamba-Nya. Tidak pernah dipusingkan dengan suara yang meminta. Dia mengasihi hamba-Nya, sebaliknya hamba-Nya banyak yang tidak berterima kasih kepada-Nya. Mintalah petunjuk dan bimbingan-Nya setiap saat dan setiap waktu. Supaya engkau meraih cinta yang hakiki. Allah Maha Luas pemberian-Nya. Allah Maha Kasih, Allah Maha Pemurah, Allah Maha Kuat, Alah Maha Mencukupi, Maha Sayang kepada hamba-Nya melebihi cinta ibu kepada anaknya. Jadi mengapa kita harus lebih mencintai selain Allah?

Saudariku,
Seorang ibu kehilangan biji matanya. Karena anak semata wayangnya telah pergi entah ke mana. Si ibu tidak bisa tidur, selalu meratap karena cintanya hilang. Lalu Allah menerangi hatinya lewat jalan kalam “La haula wala quwwata illa billah”, suatu ungkapan sebagai cerminan kepasrahan kepada Sang Ilahi, maka degan kehendak Allah, anak itu pun kembali ke pangkuannya.

Saudariku,
Jangan engkau putus harapan dan dibutakan cinta. Karena cinta sejati hanya milik Allah dan hanya pantas dimiliki-Nya. Buanglah kesedihan, kegalauan, kerisauan dengan membaca kalam-Nya. Bergembiralah dengan kebahagiaan dari Allah. Karena tidak ada kesulitan kecuali beriringan dengan kemudahan.

Saudariku,
Berbaik sangka dan bertakwalah kepada-Nya. Mintalah apa yang ada pada-Nya dan tunggulah. Kemenanganmu menjadi istimewa. Dan songsong cintamu dengan melibatkan cinta-Nya. Niscaya engkau tidak akan dibutakan oleh cinta.

“dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barang siapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah,” (QS An-Nisa[4]: 29-30)

Nah, sudah selesaikan bacanya, semoga setelah membaca, tidak ada lagi di antara kita yang mencintai makhluk Allah secara berlebihan alias “Cinta Buta”..eheh..

Sekian dulu ya sahabat-sahabat ku, sampai jumpa di coretan ku selanjutnya..hehe