Minggu, 06 Januari 2013

..Berbagai Bencana Akibat Memandang Wanita..


Assalamu’alaykum warahmatullah…J

Alhamdulillah yaa nitha bisa ngisi blog nitha lagi, setelah 1taun nitha 
gag ngisi blog nitha (kan dari 2012 sampai 2013)..hehe

Kali ini nitha ingin berbagi beberapa bencana akibat memandang wanita atau memandang yang tidak halal bagi kita.
Nah langsung capsus ajja yuks sama-sama kita simak…J

      

Ibnul Qayyim berkata :
Bencana memandang wanita di antaranya:

1.  Berlama-lama dalam memandang adalah perbuatan maksiat dan menyelisihi perintah Allah swt. Padahal tidak ada yang lebih bermanfaat dan lebih menggembirakan bagi hamba baik di dunia maupun di akhirat, selain menjalankan perintah-perintah Rabbnya Tabaraka wa Ta’ala. Dan tidak ada kepedihan yang melebihi kepedihan tatkala meremehkan perintah-perintah-Nya.
2.  Mencerai-beraikan hati dan menjauhkannya dari Allah swt. Tidak ada sesuatupun yang lebih berbahaya bagi seseorang hamba melebihi hal ini. Karena ini akan melahirkan kesenjangan antara hamba dengan Rabbnya. Sementara menundukkan pandangan akan menumbuhkan rasa cinta dalam hati kepada Allah dan menyatukan hati di atas (syari’at)-Nya.
3.  Akan melemahkan hati dan membuatnya sedih. Sedang menundukkan pandangan akan menguatkan hati dan menggembirakannya.
4.  Hati menjadi gelap. Padahal jika hati Anda gelap, Anda akan menemui berbagai bencana dan keburukan di setiaap tempat. Apa yang Anda inginkan dari kebid’ahan, kesesatan, mengikuti hawa nafsu, menjauhi petunjuk, dan berpaling dari berbagai sebab yang mendatangkan kebahagiaan dan lebih disibukkan dengan perkara-perkara yang menngakibatkan kesengsaraan? Padahal sesungguhnya semuanya itu hanya akan menghilangkan cahaya dalam hati sehingga pemiliknya menjadi seperti orang buta yang merayap di tengah kegelapan. Sedang menundukkan pandangan karena Allah swt akan menjadikan hati bercahaya dan bersinar. Cahaya yang menerangi mata, wajah dan seluruh anggota badan. Oleh karena itulah, Allah swt menyebutkan ayat-ayat dalam surat An-Nur (yang berarti cahaya) memuat perintah untuk menundukkan pandangan. Dia berfirman, “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya;…’”(An-Nur[24]: 30). Kemudian Allah berfirman menyebut tentang hal itu, “Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besat…”(An-Nur[24] :35). Maksud cahaya-Nya adalah cahaya Allah yang ada di hati hamba-Nya yang mikmin yang melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Apabila hati bercahaya niscaya ia akan didatangi utusan-utusab kebaikan dari segala penjuru.
5.  Terlalu berlebihan dalam memandang akan mengeraskan hati dan menutup pintu ilmu atas hamba. Sedang menundukkan pandangan akan membukakan pintu ilmu bagi hamba dan memudahkan berbagai sarana mendapatkan ilmu untuknya. Hal ini terjadi karena adanya cahaya dalam hati yang dengannya menjadi jelaslah hakikat dari segala sesuatu.
6.  Memberi peluang pada setan untuk masuk ke dalam hati karenaa ia bisa masuk melalui pandangan lalu tembus ke dalam hati lebih cepat dari gerakan udara menembus ruangan kosong. Setan kemudian mengukir wajah orang yang dilihat tadi di dalam hatinya, lalu menghiasinya dan menjadikannya patung yang menetap dalam hati. Setan membujuknya dan menyalakan api syahwat dalam hati serta melemparkan kayu bakar kemaksiatan yang (sebenarnya) tidak akan pernah sampai kepadanya tanpa adanya gambar yang dilihat. Sehingga hati harus berdebar menahan bara api yang menyala-nyala di setiap penjuru, sementara dia berada di tengah-tengah api layaknya kambing yang berada di tengah tungku perapian. Oleh karena itu, siksa yang layak diperuntukkan bagi para pengikut hawa nafsu yang melihat gambar-gambar yang diharamkan adalah dibuatkan tungku perapian di alam kubur nanti. Lalu arwah mereka dilemparkan kedalamnya bersatu dengan jasad mereka. Adapun menahan pandangan akan menutup pintu masuk setan ke dalam hati.
7.  Pandangan yang liar akan menjadikan seorang hamba lalai dan mengikuti hawa nafsu. Allah Taa’ala berfirman, “…dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas,”(Al-Kahfi[18]:28). Dengan sendirinya orang yang meliarkan pandangannya berarti akan terjerumus ke dalam tiga perkara ini. Sedang menahan pandangan karena Allah swt akan melapangkan hati dan menyibukkan untuk memikirkan hal-hal baik.

8.  Sesungguhnya pandangan akan melesat di dalam hati layaknya lesatan anak panah. Jika toh tidak membunuh hati niscaya ia akan melukainya. Ia adalah kejahatan yang bersumber dari api yang dilemparkan ke dalam rumput kering. Apabila tidak membakar semuanya, ia akan membakar sebagiannya, sebagaimana kata seorang penyair:
Setiap kejadian itu bermula dari pandangan
Dan nyala api itu bermula dari percikan bara api
Berapa banyak pandangan yang sampai (menghujam) je hati pemiliknya
Layaknya anak panah yang melesat tanpa busur dan tali
Selagi seseorang memiliki mata yang diterima dalam pandangan manusia, berarti ia beraada dalam bahaya
Yang menyenangkan mata pada hakekatnya adalah sesuatu yang merugikan ruhnya
Tidak datang dengan kegembiraan, kembali dengan kerugian.
Orang yang memandang itu, tanpa ia sadari sejatinya melempar hatinya dengan anak panah.
Wahai orang yang melempar dengan anak panah pandangan mata dengan penuh kesungguhan
Engkau telah membunuh dengan apa yang kau lemparkan, maka janganlah kamu merasa sakit
Karena engkau telah mengutus mata yang mencari kesengsaraan yang mengalunginya
Sesungguhnya ia mendatangimu dengan kebinasaan.
9.  Terlalu lama memandang dan meliarkan pandangan akan mendatangkan kerugian, beban dan nyala api; karena seorang hamba memandang sesuatu yang tidak mampu ia tanggung (akibatnya) dan tidak mampu bersabar atasnya, sebagaimana kata seorang penyair:
Ketika kau utus matamu sebagai mata-mata bagi hatimu
Niscaya pada suatu hari pandangan-pandangan itu akan melelahkanmu
Kau lihat sesuatu yang tak semuanya kau mampui
Sedang terhadap sebagiannya kamu pun tak mampu bersabar
10.         Sesungguhnya pandangan akan melukai hati yang akan diikuti dengan luka berikutnya hingga sakitnya tak tertahankan lagi dikarenakan keinginan yang diulang-ulang. Seperti kata penyair:
Selama satu pandangan diikuti dengan pandangan berikutnya
Memandang setiap hal yang cantik dan menyenagkan
Dikira itu adalah obat dari lukamu
Padaha;, sebenarnya itu adalah luka di atas luka
Yang kemudian menyembelih matamu dengan lirikan dan tangisan
Hingga hatimu pun jadi tersembelih dan tersembelih
11.         Pandangan liar akan menghilangkan cahaya bashirah (mata hati), karena balasan itu sebanding dengan amalan. Sedang menundukkan pandangan akan menumbuhkan cahaya mata hati dan mewariskan firasat (yang benar) sebagaimana dikatakan Syah bin Syuja’ Al-Kirmani, “Barangsiapa yang zhahir umurnya mengikuti sunnah, sementara batinnya senantiasa bermuraqabah, menundukkan pandangannya dari hal-hal yang diharamkan, menahan jiwanya dari nafsu syahwat dan membiasakan diri dengan yang halal, niscaya firasatnya tak akan pernah salah.” Syah bin Syuja’ adalah orang yang tidak oernah salah firasatnya.

Nah kurang lebih itu beberapa akibat yang bisa nitha tuliskan, kalo dituliskan semuanya buanyak banget, udda malem juga sahabat, jadi nitha mau istirahat.hehe

Semoga dilain kesempatan nitha masih bisa berbagi ilmu yaa dengan sahabat semua..aamiin..

Makasih gag bosen-bosennya mampir di blog nitha…J

See you bye-bye…