Minggu, 30 Oktober 2011

..Apa Itu Sekulerisme..

Oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin
Pertanyaan :
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-jibrin
dita : Apa itu sekulerisme? Dan bagaimana hukum islam terhadap para penganutnya?


Jawaban :
Sekulerisme merupakan aliran baru dan gerakan yang rusak, bertujuan untuk memisahkan urusan dien dari negara, berjibaku di atas keduniawian dan sibuk dengan kenikmatan dan kelezatan seta menjadikan sebagai satu-satu tujuan di dalam kehidupan ini, melupakan dan melalaikan rumah akhirat dan tidak melirik kepada amalan-amalan ukhrawi ataupun memperhatikannya. Sabda Rasullullah berikut ini sangat tepat dilabelkan kepada seorang sekuler,
"Arti : Celakalah budak dinar, budan dirham dan budak khamishah (sejenis pakaian teruntuk dari sutra atau wol, berwarna hitam dan berenda); jika diberi, dia rela dan jika tidak diberi, dia mendongkol. Celaka dan merugilah (sia-sialah) dia dan bila duri mengenainya, maka dia tidak mengeluarkannya." [Al-Bukhari, al-Jihad(2883)]


Setiap orang yang mencela sesuatu dari ajaran islam baik melalui ucapan ataupun peruntukan maka sifat tersebut dapat dilekatkan padanya. Barangsiapa menjadikan undang-undang buatan manusia sebagai pemutus dan membatalkan hukum-hukum syari'at, maka dia ialah seorang sekuler. Siapa yang membolehkan semua hal yang diharamkan sepeti perzinaan, minuman keras, musik dan transaksi ribawi dan meyakini bahwa melarang hal itu berbahaya bagi manusia dan merupakan sikap apatis terhadap sesuatu yang memiliki mashalahat terhadap diri, maka dia ialah seorang sekuler. Siapa yang mencegah atau mengingkari penegakan hukum hudud seperti hukum bunuh terhadap si pembunuh, rajam, cambuk terhadap pezina atau peminum khamar, pototng tangan pencuri atau perampok dan mengklaim bahwa penegakan menyalahi sikap lemah lembut dan mengandung unsur kesadisan dan kebengisan, maka dia masuk ke dalam sekulerisme.


Sedangkan hukum islam terhadap mereka maka sebagaimana firman Allah SWT tatkala memberikan sifat kepada orang-orang Yahudi.
"Arti : Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab (Taura) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang beruntuk demikian daripadamu melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia. [Al-Baqarah : 85]


Barangsiapa menerima sesuatu yang setara dari ajaran agama seperti Ahwal Syakhshiyyah (Undang-undang Perdata), sebagian ibadah dan menolak apa yang tidak sejalan dengan hawa nafsunya, maka dia masuk ke dalam makna ayat ini.


Demikian juga firman-Nya.
"Arti : Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali nereka dan lenyaplah di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan."[Hud : 15-16]


Maka, tujuan utama kaum sekuler ialah menggabungkan dunia dan kenikmatan pelampiasan hawa nafsu sekalipun diharamkan dan mencegah dari melakukan kewajiban, maka mereka masuk ke dalam makna ayat di atas dan juga ayat berikut,
"Arti : Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan bagi di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan bagi neraka Jahannam; ia akan memasuki dalam keadaan tercela dan terusir." [Al-Isra : 18]


Dan banyak lagi ayat-ayat dan hadist-hadist semisalnya, wallohu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar