Assalamu’alaykum warahmatullah…J
Alhamdulillah yaa nitha bisa ngisi blog nitha lagi, setelah 1taun
nitha
gag ngisi blog nitha (kan dari 2012 sampai 2013)..hehe
Kali ini nitha ingin berbagi beberapa bencana akibat memandang wanita
atau memandang yang tidak halal bagi kita.
Nah langsung capsus ajja yuks sama-sama kita simak…J
Ibnul Qayyim berkata :
Bencana memandang wanita di antaranya:
1.
Berlama-lama dalam memandang adalah perbuatan maksiat dan
menyelisihi perintah Allah swt. Padahal tidak ada yang lebih bermanfaat dan
lebih menggembirakan bagi hamba baik di dunia maupun di akhirat, selain
menjalankan perintah-perintah Rabbnya Tabaraka wa Ta’ala. Dan tidak ada
kepedihan yang melebihi kepedihan tatkala meremehkan perintah-perintah-Nya.
2.
Mencerai-beraikan hati dan menjauhkannya dari Allah swt.
Tidak ada sesuatupun yang lebih berbahaya bagi seseorang hamba melebihi hal
ini. Karena ini akan melahirkan kesenjangan antara hamba dengan Rabbnya.
Sementara menundukkan pandangan akan menumbuhkan rasa cinta dalam hati kepada
Allah dan menyatukan hati di atas (syari’at)-Nya.
3.
Akan melemahkan hati dan membuatnya sedih. Sedang
menundukkan pandangan akan menguatkan hati dan menggembirakannya.
4.
Hati menjadi gelap. Padahal jika hati Anda gelap, Anda
akan menemui berbagai bencana dan keburukan di setiaap tempat. Apa yang Anda
inginkan dari kebid’ahan, kesesatan, mengikuti hawa nafsu, menjauhi petunjuk,
dan berpaling dari berbagai sebab yang mendatangkan kebahagiaan dan lebih
disibukkan dengan perkara-perkara yang menngakibatkan kesengsaraan? Padahal
sesungguhnya semuanya itu hanya akan menghilangkan cahaya dalam hati sehingga
pemiliknya menjadi seperti orang buta yang merayap di tengah kegelapan. Sedang
menundukkan pandangan karena Allah swt akan menjadikan hati bercahaya dan
bersinar. Cahaya yang menerangi mata, wajah dan seluruh anggota badan. Oleh
karena itulah, Allah swt menyebutkan ayat-ayat dalam surat An-Nur (yang berarti
cahaya) memuat perintah untuk menundukkan pandangan. Dia berfirman, “Katakanlah kepada laki-laki yang
beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya;…’”(An-Nur[24]: 30). Kemudian Allah
berfirman menyebut tentang hal itu, “Allah
(Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah
seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besat…”(An-Nur[24] :35). Maksud cahaya-Nya
adalah cahaya Allah yang ada di hati hamba-Nya yang mikmin yang melaksanakan
perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Apabila hati bercahaya niscaya
ia akan didatangi utusan-utusab kebaikan dari segala penjuru.
5.
Terlalu berlebihan dalam memandang akan mengeraskan hati
dan menutup pintu ilmu atas hamba. Sedang menundukkan pandangan akan membukakan
pintu ilmu bagi hamba dan memudahkan berbagai sarana mendapatkan ilmu untuknya.
Hal ini terjadi karena adanya cahaya dalam hati yang dengannya menjadi jelaslah
hakikat dari segala sesuatu.
6.
Memberi peluang pada setan untuk masuk ke dalam hati
karenaa ia bisa masuk melalui pandangan lalu tembus ke dalam hati lebih cepat
dari gerakan udara menembus ruangan kosong. Setan kemudian mengukir wajah orang
yang dilihat tadi di dalam hatinya, lalu menghiasinya dan menjadikannya patung
yang menetap dalam hati. Setan membujuknya dan menyalakan api syahwat dalam
hati serta melemparkan kayu bakar kemaksiatan yang (sebenarnya) tidak akan
pernah sampai kepadanya tanpa adanya gambar yang dilihat. Sehingga hati harus
berdebar menahan bara api yang menyala-nyala di setiap penjuru, sementara dia
berada di tengah-tengah api layaknya kambing yang berada di tengah tungku
perapian. Oleh karena itu, siksa yang layak diperuntukkan bagi para pengikut
hawa nafsu yang melihat gambar-gambar yang diharamkan adalah dibuatkan tungku
perapian di alam kubur nanti. Lalu arwah mereka dilemparkan kedalamnya bersatu
dengan jasad mereka. Adapun menahan pandangan akan menutup pintu masuk setan ke
dalam hati.
7.
Pandangan yang liar akan menjadikan seorang hamba lalai
dan mengikuti hawa nafsu. Allah Taa’ala berfirman, “…dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan
dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas,”(Al-Kahfi[18]:28). Dengan
sendirinya orang yang meliarkan pandangannya berarti akan terjerumus ke dalam
tiga perkara ini. Sedang menahan pandangan karena Allah swt akan melapangkan
hati dan menyibukkan untuk memikirkan hal-hal baik.
8.
Sesungguhnya pandangan akan melesat di dalam hati
layaknya lesatan anak panah. Jika toh tidak membunuh hati niscaya ia akan
melukainya. Ia adalah kejahatan yang bersumber dari api yang dilemparkan ke
dalam rumput kering. Apabila tidak membakar semuanya, ia akan membakar
sebagiannya, sebagaimana kata seorang penyair:
Setiap kejadian itu bermula dari
pandangan
Dan nyala api itu bermula dari percikan
bara api
Berapa banyak pandangan yang sampai
(menghujam) je hati pemiliknya
Layaknya anak panah yang melesat tanpa
busur dan tali
Selagi seseorang memiliki mata yang
diterima dalam pandangan manusia, berarti ia beraada dalam bahaya
Yang menyenangkan mata pada hakekatnya
adalah sesuatu yang merugikan ruhnya
Tidak datang dengan kegembiraan, kembali
dengan kerugian.
Orang yang memandang itu, tanpa ia sadari sejatinya
melempar hatinya dengan anak panah.
Wahai orang yang melempar dengan anak
panah pandangan mata dengan penuh kesungguhan
Engkau telah membunuh dengan apa yang
kau lemparkan, maka janganlah kamu merasa sakit
Karena engkau telah mengutus mata yang
mencari kesengsaraan yang mengalunginya
Sesungguhnya ia mendatangimu dengan
kebinasaan.
9. Terlalu lama
memandang dan meliarkan pandangan akan mendatangkan kerugian, beban dan nyala
api; karena seorang hamba memandang sesuatu yang tidak mampu ia tanggung
(akibatnya) dan tidak mampu bersabar atasnya, sebagaimana kata seorang penyair:
Ketika
kau utus matamu sebagai mata-mata bagi hatimu
Niscaya
pada suatu hari pandangan-pandangan itu akan melelahkanmu
Kau lihat
sesuatu yang tak semuanya kau mampui
Sedang
terhadap sebagiannya kamu pun tak mampu bersabar
10.
Sesungguhnya pandangan akan melukai hati yang akan
diikuti dengan luka berikutnya hingga sakitnya tak tertahankan lagi dikarenakan
keinginan yang diulang-ulang. Seperti kata penyair:
Selama satu
pandangan diikuti dengan pandangan berikutnya
Memandang setiap
hal yang cantik dan menyenagkan
Dikira itu
adalah obat dari lukamu
Padaha;,
sebenarnya itu adalah luka di atas luka
Yang kemudian
menyembelih matamu dengan lirikan dan tangisan
Hingga hatimu
pun jadi tersembelih dan tersembelih
11.
Pandangan liar akan menghilangkan cahaya bashirah (mata hati), karena balasan itu
sebanding dengan amalan. Sedang menundukkan pandangan akan menumbuhkan cahaya
mata hati dan mewariskan firasat (yang benar) sebagaimana dikatakan Syah bin
Syuja’ Al-Kirmani, “Barangsiapa yang zhahir umurnya mengikuti sunnah, sementara
batinnya senantiasa bermuraqabah, menundukkan pandangannya dari hal-hal yang
diharamkan, menahan jiwanya dari nafsu syahwat dan membiasakan diri dengan yang
halal, niscaya firasatnya tak akan pernah salah.” Syah bin Syuja’ adalah orang
yang tidak oernah salah firasatnya.
Nah kurang lebih itu beberapa akibat yang bisa nitha tuliskan, kalo
dituliskan semuanya buanyak banget, udda malem juga sahabat, jadi nitha mau
istirahat.hehe
Semoga dilain kesempatan nitha masih bisa berbagi ilmu yaa dengan
sahabat semua..aamiin..
Makasih gag bosen-bosennya mampir di blog nitha…J
See you bye-bye…